Bagaimana mungkin orang yang tidak biasa puasa (sunnah) tapi kedudukannya sama seperti orang yang berpuasa? Mungkin saja, jika ia banyak bersyukur.

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda :

الطاعِمُ الشَّاكِرُ بمنزلةِ الصائِمِ الصابِرِ

“Orang yang makan namun bersyukur, sama kedudukannya dengan orang puasa yang bersabar” (HR. Bukhari secara mu’allaq, Tirmidzi no.2486, Ibnu Majah no.1764, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah no.655).

Maksud hadits ini adalah, orang yang tidak puasa namun bisa menahan diri dari maksiat pahalanya sama seperti orang yang berpuasa. Karena hakekat dari puasa adalah untuk melatih diri menghindarkan diri dari maksiat.

Syaikh Abdul Aziz bin Baz menjelaskan:

موانع المعاصي في حق الفقير أكثر، وتوفرها في حق الطاعم أكثر؛ فإن الذي ملك نفسه عند النعمة وشَكر له مزية عظيمة، من يملك نفسه عند القدرة إلا القليل

“Hal-hal yang bisa menghalangi orang berbuat bermaksiat itu lebih banyak pada diri orang miskin. Sedangkan pendorong untuk maksiat pada diri orang yang makan itu lebih banyak.

Maka orang yang bisa mengendalikan dirinya dalam kondisi penuh nikmat, dan bersyukur atas nikmat tersebut, ini sebuah keistimewaan yang besar.
Orang yang mampu mengendalikan dirinya ketika dalam kondisi mampu, ini sangat sedikit” [sumber: https://bit.ly/30C6KJK ].

Maka ath tha’im asy syakir (orang yang makan namun bersyukur) di sini maksudnya orang yang tidak puasa namun istiqamah melaksanakan kewajiban dan menghindarkan diri dari maksiat. Karena syarat bersyukur itu ada dua :

  1. Mengakui dan menyebutkan bahwa nikmat itu dari Allah
  2. Menggunakan nikmat dalam ketaatan bukan maksiat.

Allah berfirman :

فَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“Bertaqwalah kepada Allah, agar kalian termasuk orang yang bersyukur” (QS. Ali Imran: 123).

Namun tentu saja, lebih utama lagi orang yang banyak berpuasa namun juga banyak bersyukur.

Wallahu a’lam.

Umroh Keluarga Bahagia Di Awal Ramadhan Bersama Ustadz Yulian Purnama

Program “Umroh Keluarga Bahagia” adalah program umroh yang dirancang untuk jamaah yang berumrah bersama keluarga beserta anak-anaknya. Kami siapkan acara-acara menarik selama perjalanan di tanah suci.Hotel sangat dekat dengan Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi, free kereta cepat Madinah-Makkah, bersama Batik Travel di bulan Februari 2026. Dibimbing oleh Ustadz Yulian Purnama –hafizhahullah

Paket 9 Hari, berangkat: 16 Februari 2026

📲 Tanya-tanya dulu juga boleh! 

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Fawaid Kangaswad adalah platform dakwah sunnah melalui website fawaidkangaswad.id dan beberapa kanal di media sosial seperti whatsapp, telegram, instagram dan twitter.

Fawaid Kangaswad juga mengelola Ma’had Fawaid Kangaswad, yaitu program belajar Islam berbasis kitab kuning karya para ulama Ahlussunnah, melalui media grup Whatsapp.

Fawaid Kangaswad juga menyebarkan buku-buku serta e-book bermanfaat secara gratis.

Dukung operasional kami melalui:

https://trakteer.id/kangaswad
(transfer bank, QRIS, OVO, Gopay, ShopeePay, Dana, LinkAja, dll)

Atau melalui:

Bank Mandiri 1370023156371 a/n Yulian Purnama

Semoga menjadi pahala jariyah.

Trending