Segala puji bagi Allah, yang dengan keutamaan-Nya, keberkahan turun, dan dengan nikmat-Nya amal-amal shalih disempurnakan. Segala puji bagi Allah, tiada yang aku kehendaki selain-Nya, pujian yang membawa kita pada keridhaan-Nya. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, yang tiada sekutu bagi-Nya, kesaksian yang dengannya kita berharap untuk mencapai derajat tinggi, kemuliaan, dan kesempurnaan. Aku bersaksi bahwa Nabi kita Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul-Nya, pemimpin seluruh makhluk. Ya Allah, curahkanlah shalawat, salam, dan keberkahan kepada beliau, keluarganya yang suci, yang memiliki akhlak mulia dan sifat-sifat terpuji, yang menjadi teladan dalam hubungan baik dan interaksi terbaik, serta kepada para sahabatnya, para pengikutnya, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga akhir zaman.

Sebaik-baik wasiat adalah bertakwa kepada Allah Ta’ala, sebagaimana firman-Nya:

وَلَقَدْ وَصَّيْنَا ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ مِن قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ

Dan sungguh, Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu, bertakwalah kepada Allah.” (QS. An-Nisa: 131).

Kabar gembira bagi orang yang memperlengkapi dirinya dengan takwa sebagai bekal akhirat dan keberhasilan dalam hidup.

Ma’asyiral mu’minin,
Islam telah menetapkan pondasi dan prinsip-prinsip persaudaraan, cinta kasih, keterhubungan, dan kasih sayang. Dalam dinamika kehidupan, kesulitan dunia, kebahagiaannya, serta dalam lingkungan yang dipenuhi dengan masalah, konflik, perubahan, dan perselisihan, nilai-nilai ini menjadi sangat penting. Di era di mana materialisme mendominasi, kepentingan pribadi dan sifat egois tersebar luas, hubungan sosial menjadi kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia.

Islam mengajarkan prinsip-prinsip hubungan sosial yang mulia, seperti saling menghormati, memahami, dan bersikap baik kepada sesama. Termasuk di dalamnya, menghormati pendapat orang lain, menjaga hak-hak mereka, dan menumbuhkan rasa empati yang tulus. Sebagaimana firman Allah:

إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ

“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara.” (QS. Al-Hujurat: 10).

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

مَن كانَ يُؤْمِنُ باللَّهِ والْيَومِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا، أوْ لِيصْمُتْ

Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari – Muslim).

Islam juga mendorong umatnya untuk memaafkan dan bersabar terhadap kekurangan orang lain. Sebagian ulama mengatakan:

إن تسعة أعشار العقل في التغاضي والتغافل

“Sembilan per sepuluh akal itu ada pada sikap toleran terhadap kekurangan pada orang lain”.

Abdullah bin Mubarak rahimahullah mengatakan:

المؤمن يلتمس المعاذير والمنافق يتتبع الزلات

“Seorang Mukmin akan mencari-cari udzur untuk saudaranya. Adapun munafik akan mencari-cari kesalahan saudaranya”.

Wahai orang-orang yang diberkahi dan diridhai, bagaimana jika seseorang kembali meminta maaf kepada anda, sedangkan anda sebenarnya mampu untuk membalasnya? Maka, jadilah orang yang mengutamakan pemaafan. Dalam Al-Qur’an disebutkan:

وَٱلْكَٰظِمِينَ ٱلْغَيْظَ وَٱلْعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ

Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali Imran: 134).

Allah ta’ala juga berfirman:

وَلۡيَعۡفُواْ وَلۡيَصۡفَحُوٓاْۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَن يَغۡفِرَ ٱللَّهُ لَكُمۡۗ وَٱللَّهُ غَفُورٞ رَّحِيمٌ

Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Tidakkah kamu ingin bahwa Allah mengampunimu?” (QS. An-Nur: 22).

Dan Allah Yang Maha Agung berfirman:

خُذِ ٱلۡعَفۡوَ وَأۡمُرۡ بِٱلۡعُرۡفِ وَأَعۡرِضۡ عَنِ ٱلۡجَٰهِلِينَ

Ambillah sikap memaafkan, suruhlah orang mengerjakan yang makruf, dan berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.” (QS. Al-A’raf: 199).

Termasuk dari keindahan sifat cinta kasih dan interaksi yang baik adalah menghindari terlalu banyak menyalahkan, mencela, dan mengeluh dalam ucapan maupun pembicaraan. Karena sifat demikian dapat memutuskan hubungan persaudaraan. Tidak ada kasih sayang yang bertahan lama dengan adanya celaan dan teguran yang terus-menerus.

Hati orang-orang beriman itu selalu memaafkan, dan jiwa mereka condong kepada kasih sayang. Maafkanlah! Longgarkanlah! Dan jangan menuntut hakmu dipenuhi secara penuh. Abaikanlah sebagian hak itu, karena orang yang mulia tidak pernah menuntut haknya secara utuh.

Berhias dengan akhlak yang terpuji, nilai-nilai akhlak yang luhur, empati terhadap sesama manusia, menghibur hati yang terluka, menjaga perasaan, menjaga kesucian lisan, dan kebersihan hati adalah bagian dari keutamaan Islam. Islam unggul dengan sistem sosial dan kemanusiaan yang unik, yang melampaui seluruh sistem buatan manusia, karena hubungan sosial dalam agama ini berasal dari inti akidah yang benar.

Salah satu keistimewaan masyarakat Muslim adalah bahwa agama Islam memiliki peran sentral dalam mengarahkan perilaku individu dan hubungan sosial. Islam adalah sumber nilai-nilai kemanusiaan dan sosial mereka serta tolok ukur untuk standar idealnya.

Islam bukan hanya terbatas pada urusan akidah dan ibadah semata, tetapi juga merupakan sistem kehidupan yang menyeluruh, yang menyediakan prinsip-prinsip dan dasar-dasar syariat dalam berbagai aspek kehidupan.

Islam menyediakan prinsip-prinsip dan dasar-dasar syariatnya di berbagai bidang. Imam Ibnu Qayyim rahimahullah berkata,

أداب المرء عنوان سعادته وفلاحه وقلة أدبه عنوان شقاوته وبوار فما استجلب خير الدنيا والاخره بمثل الادب ولا استجلب حرمانها بمثل قلة الادب

“Akhlak seseorang adalah tanda kebahagiaan dan keberhasilannya, sedangkan kurangnya akhlak adalah tanda kesengsaraan dan kehancurannya. Tidak ada yang dapat mendatangkan kebaikan dunia dan akhirat seperti akhlak yang baik, dan tidak ada yang mendatangkan kerugian seperti kurangnya akhlak.” [selesai nukilan].

Sesungguhnya, di media sosial saat ini, terdapat banyak hal yang sangat mengherankan yang merusak hubungan dan memutuskan tali kasih sayang di tengah masyarakat. Seperti mencela agama seseorang, mencela kehormatan mereka, menceka akal mereka, dan harta benda mereka. Yang mana celaan-celaan seperti ini diterima oleh orang-orang awam dan disebarluaskan oleh orang-orang bodoh. Mereka juga menyebarkan rumor, menyebarkan kebohongan, dan tuduhan palsu. Maka wajib untuk berhati-hati dalam berinteraksi dengan platform-platform yang sering menyebaran berita palsu dan menyebarkan situs-situs yang menipu.

Hendaknya bertenggang rasa terhadap individu, keluarga, dan masyarakat, khususnya antara pemimpin dan rakyat, ulama dan masyarakat secara umum. Demikian juga dalam ranah ilmu pengetahuan, hendaknya memperhatikan adab-adab dalam berbeda pendapat, menjauhi saling melempar kata-kata kasar dan perdebatan yang tidak bermanfaat, serta membesar-besarkan kekurangan. Selain itu, tidak menuduh seseorang memiliki niat buruk, dan hendaknya melakukan ber-tabayun. Terhadap orang tua, kerabat, dan tetangga, Allah Ta’ala berfirman,

وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا

Berbuat baiklah kepada kedua orang tua” (QS. Al Isra: 23).

Dan Allah Ta’ala juga berfirman,

وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنبِ

Dan berbuat baiklah terhadap karib kerabat, anak yatim, orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh dan teman dekat” (QS. An Nisa: 36).

Dan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,

ما زال جبريل يوصيني بالجار حتى ظننت انه سيورثه

“Demi Allah, sungguh Jibril selalu mengingatkan aku tentang hak tetangga sampai aku mengira bahwa beliau akan mewariskannya.” (HR. Bukhari – Muslim).

Begitu pula antara rekan kerja, teman sebaya, dan juga hubungan rumah tangga.

Islam adalah agama yang mengajarkan nilai-nilai saling hormat dan saling perhatian. Ketika suami istri memahami hak dan kewajiban masing-masing, maka hubungan mereka akan semakin erat dan mereka akan merasakan kebahagiaan dan ketenangan dalam rumah tangga. Oleh karena itu, Allah Ta’ala berfirman,

وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ

Dan pergaulilah mereka (istri-istrimu) dengan baik” (QS. An Nisa: 19).

Dan Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda kepada para istri,

فانظري اين انت منه فانما هو جنتك ونارك

Perhatikanlah bagaimana interaksimu terhadap suamimu, sesungguhnya ia adalah surgamu dan nerakamu” (HR. Ahmad).

Bagaimana mungkin kehidupan rumah tangga bisa berjalan dengan baik atau keluarga bisa dibangun di tengah-tengah perselisihan yang tajam, perdebatan, dan pertengkaran? Bagaimana mungkin anak-anak bisa merasakan kasih sayang dan kebahagiaan dalam lingkungan yang penuh dengan perselisihan, perpecahan, dan ketidaksepakatan? Apakah mungkin kehidupan rumah tangga berjalan dengan baik tanpa kasih sayang dan belas kasihan?

Semua itu adalah pertengkaran yang merugikan! di mana yang rugi adalah manusia dan yang menang adalah setan. Betapa sangat butuhnya umat Islam untuk memiliki seni berinteraksi sosial dan hubungan antarmanusia agar mereka meraih kebaikan di dunia dan akhirat. Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al Hujurat: 13).

Semoga Allah memberkahi kita semua dengan wahyu-Nya dan memberikan manfaat bagi kita dengan petunjuk Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, junjungan seluruh alam.

Khutbah Kedua

Wahai kaum Mukminin,
Terjadinya perbedaan di antara manusia adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari, karena perbedaan keinginan dan pemahaman mereka. Namun, yang dilarang adalah jika sebagian dari mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain ketika terjadi perbedaan. Perbedaan adalah fitrah manusia dan mereka akan terus berbeda kecuali orang-orang yang telah diberi rahmat oleh Tuhanmu. Adapun perselisihan, perpecahan, permusuhan, dan perpisahan, itulah yang dilarang dalam agama kita yang mulia. Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ

Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara keseluruhan dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kalian” (QS Al Baqarah: 208).

Maka bertakwalah kepada Allah, wahai hamba-hamba Allah, dan perindahlah akhlak kalian dengan seni berinteraksi sosial yang baik yang bersumber dari nilai-nilai agama kita. Niscaya akan tercapai bagi kalian kebaikan hati, keberuntungan, dan keberkahan dalam harta, dengan karunia dan kemurahan dari Allah. Kemudian, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi kita Muhammad, sang pemberi petunjuk yang terpercaya, teladan bagi orang-orang beriman, yang diutus dengan syariat yang jelas, sebagaimana diperintahkan oleh Rabb kalian, Rabb semesta alam, dalam kitab yang terang benderang.

Alih bahasa:
Yulian Purnama

Umroh Keluarga Bahagia Di Awal Ramadhan Bersama Ustadz Yulian Purnama

Program “Umroh Keluarga Bahagia” adalah program umroh yang dirancang untuk jamaah yang berumrah bersama keluarga beserta anak-anaknya. Kami siapkan acara-acara menarik selama perjalanan di tanah suci.Hotel sangat dekat dengan Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi, free kereta cepat Madinah-Makkah, bersama Batik Travel di bulan Februari 2026. Dibimbing oleh Ustadz Yulian Purnama –hafizhahullah

Paket 9 Hari, berangkat: 16 Februari 2026

📲 Tanya-tanya dulu juga boleh! 

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Fawaid Kangaswad adalah platform dakwah sunnah melalui website fawaidkangaswad.id dan beberapa kanal di media sosial seperti whatsapp, telegram, instagram dan twitter.

Fawaid Kangaswad juga mengelola Ma’had Fawaid Kangaswad, yaitu program belajar Islam berbasis kitab kuning karya para ulama Ahlussunnah, melalui media grup Whatsapp.

Fawaid Kangaswad juga menyebarkan buku-buku serta e-book bermanfaat secara gratis.

Dukung operasional kami melalui:

https://trakteer.id/kangaswad
(transfer bank, QRIS, OVO, Gopay, ShopeePay, Dana, LinkAja, dll)

Atau melalui:

Bank Mandiri 1370023156371 a/n Yulian Purnama

Semoga menjadi pahala jariyah.

Trending