Pertanyaan:

Sesungguhnya Allah Ta’ala yang menciptakan manusia dan Dia dengan ilmu-Nya mengetahui apakah manusia itu akan celaka atau bahagia, akan menjadi shalih atau menjadi kafir. Lalu mengapa Allah menghukumnya ketika dia bermaksiat dan memasukkannya ke neraka, padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah Hakim yang Maha Adil?

Asy Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan hafizhahullah menjawab:

لا شك أن الله سبحانه وتعالى يعلم كل شيء، وقدر كل شيء قال تعالى‏:‏ ‏{‏إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ‏}‏ ‏[‏سورة القمر‏:‏ آية 49‏]‏، وهو يعلم خائنة الأعين وما تخفي الصدور، ويعلم ما العباد عاملون بعلمه القديم الذي هو موصوف به أزلاً وأبدًا

Tidak diragukan lagi bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala mengetahui segala sesuatu dan telah menakdirkan segalanya. Allah ta’ala berfirman (yang artinya) : “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu dengan takdirnya masing-masing” (QS. Al-Qamar: 49). Allah ta’ala mengetahui mata yang berkhianat dan apa yang disembunyikan dalam dada. Allah ta’ala mengilmui tentang apa yang dilakukan hamba-hamba-Nya dengan ilmu-Nya yang qadim (azali). Dan ilmu Allah ini telah menjadi sifat-Nya sejak dahulu kala dan selamanya.

، ولكنه سبحانه وتعالى لا يعذب العباد بمقتضى العلم والقدر، فلا يعذبهم لأنه يعلم أنهم يعملون كذا أو لأنه قدر عليهم كذا وكذا، ولكنه يعذبهم بأعمالهم التي اكتسبوها باختيارهم وقدرتهم كما قال تعالى‏:‏ ‏{‏لاَ يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ‏}‏ ‏[‏سورة البقرة‏:‏ آية 286‏]‏‏.‏ وقال تعالى‏:‏ ‏{‏وَلا تُجْزَوْنَ إِلا مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ‏}‏ ‏[‏سورة يس‏:‏ آية 54‏]

Namun, Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak menghukum hamba-hamba-Nya berdasarkan ilmu dan takdir-Nya saja. Allah ta’ala tidak menghukum mereka hanya karena Allah mengetahui bahwa mereka akan melakukan sesuatu atau karena Allah telah menetapkan takdir mereka. Tetapi, Dia menghukum mereka atas perbuatan-perbuatan yang mereka lakukan dengan pilihan dan kemampuan mereka sendiri. Sebagaimana firman Allah (yang artinya): “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Baginya (pahala) dari kebaikan yang dikerjakannya, dan atasnya (dosa) dari kejahatan yang dikerjakannya“(QS. Al-Baqarah: 286). Dan Allah ta’ala juga berfirman (yang artinya): “Dan kamu tidak akan diberi balasan, kecuali atas apa yang telah kamu kerjakan” (QS. Yasin: 54).

‏‏.‏ والله سبحانه وتعالى قد أقام الحجة على خلقه بإرسال الرسل قال تعالى‏:‏ ‏{‏وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّى نَبْعَثَ رَسُولاً‏}‏ ‏[‏سورة الإسراء‏:‏ آية 15‏]‏، وبإنزال الكتب، وببيان طريق الخير من طريق الشر، وبإعطاء العباد قدرة واختيارًا بها يعملون ويختارون، فهو يعذبهم بمقتضى ذلك، ولا يعذبهم بمجرد علمه أنهم يعملون هذه الأعمال، وإنما يعذبهم إذا عملوها ووقعت منهم فعلاً فظهرت منهم واكتسبوها، وهو سبحانه وتعالى حكم عدل لا يظلم أحدًا، وإنما يجازي العبد بأفعاله وأعماله ونياته ومقاصده التي قدمها لنفسه‏:‏ ‏{‏مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيدِ‏}‏ ‏[‏سورة فصلت‏:‏ آية 46‏]‏‏.‏

Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menegakkan hujjah atas makhluk-Nya dengan mengutus para Rasul. Allah ta’ala berfirman (yang artinya): “Dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang Rasul terlebih dahulu” (QS. Al-Isra: 15). Allah ta’ala juga menurunkan kitab-kitab, menjelaskan mana jalan kebaikan dan mana jalan keburukan, serta memberikan kepada hamba-hamba-Nya kemampuan dan kehendak agar mereka dapat berbuat dan memilih. Maka Allah ta’ala menghukum mereka berdasarkan semua hal itu, dan tidak menghukum mereka semata-mata karena ilmu-Nya bahwa mereka akan melakukan perbuatan tersebut. Allah menghukum mereka jika perbuatan itu benar-benar mereka lakukan, muncul dari pilihan diri mereka, dan mereka melakukannya dengan usaha mereka sendiri. Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah Hakim yang Maha Adil dan tidak akan menzalimi seorang pun. Dia hanya membalas hamba berdasarkan perbuatan, amal, niat, dan tujuan yang mereka lakukan untuk diri mereka sendiri. Sebagaimana firman-Nya (yang artinya): “Barang siapa yang mengerjakan kebajikan, maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri. Dan barang siapa yang berbuat kejahatan, maka (dosanya) akan menimpa dirinya sendiri. Dan Tuhanmu tidaklah menzalimi hamba-hamba-Nya” (QS. Fussilat: 46).

فإذا علمت أن الله قد بيّن لك طريق الخير وطريق الشر، وأعطاك القدرة والاختيار والاستطاعة، وأمرك أن تطيعه، ونهاك أن تعصيه ثم خالفت ذلك وأقدمت على المعصية باختيارك وطوعك وقدرتك، فإنك تستحق العقوبة بموجب العقل والشرع

Jika anda mengetahui bahwa Allah telah menjelaskan kepad anda jalan kebaikan dan jalan keburukan, memberikan anda kemampuan, pilihan, dan kesanggupan, serta memerintahkan anda untuk menaati-Nya dan melaran g anda dari maksiat. Kemudian anda melanggar perintah itu dan melakukan maksiat dengan pilihan, kemauan, dan kemampuan anda sendiri, maka anda berhak mendapatkan hukuman, dan ini sesuai dengan akal sehat dan hukum syar’i.

ولو أن أحدًا من الناس اعتدى عليك وضربك وأخذ مالك فإنك لا تسكت وتقول‏:‏ الله يعلم أنّ هذا الشخص يعمل بي كذا وكذا أو قدر ذلك‏؟‏ ولكن تغضب وتطلب الانتقام منه والقصاص منه والعدل فيه؛ لأنك ترى أن هذه جريمة، وأن هذا عدوان عليك يستحق به العقاب، فكيف ترى العدوان في حق غيرك ولا ترى العدوان في حق نفسك‏؟‏‏!‏ وهذا أمر واضح لمن تدبره وعقله‏.‏

Jika ada seseorang yang menyerang anda, atau memukul anda, atau mengambil harta anda, apakah engkau akan diam dan berkata, “Allah mengetahui bahwa orang ini akan melakukannya kepadaku atau telah menakdirkan ini terjadi padaku” ? Tentu tidak demikian. Sebaliknya, anda pasti akan marah, menuntut balas, dan menuntut keadilan ditegakkan kepadanya. Karena anda melihat bahwa perbuatan itu adalah kejahatan dan pelanggaran terhadap diri anda yang layak untuk mendapatkan hukuman. Maka, bagaimana mungkin anda melihat pelanggaran yang dilakukan orang lain pada diri anda sebagai sesuatu hal yang salah, tetapi pelanggaran anda sendiri tidak dianggap sebagai hal yang salah? Ini adalah hal yang jelas bagi siapa saja yang merenunginya dengan akal yang sehat dan hati yang jernih.

Sumber: Fatawa Thariqul Islam.

Umroh Keluarga Bahagia Di Awal Ramadhan Bersama Ustadz Yulian Purnama

Program “Umroh Keluarga Bahagia” adalah program umroh yang dirancang untuk jamaah yang berumrah bersama keluarga beserta anak-anaknya. Kami siapkan acara-acara menarik selama perjalanan di tanah suci.Hotel sangat dekat dengan Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi, free kereta cepat Madinah-Makkah, bersama Batik Travel di bulan Februari 2026. Dibimbing oleh Ustadz Yulian Purnama –hafizhahullah

Paket 9 Hari, berangkat: 16 Februari 2026

📲 Tanya-tanya dulu juga boleh! 

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Fawaid Kangaswad adalah platform dakwah sunnah melalui website fawaidkangaswad.id dan beberapa kanal di media sosial seperti whatsapp, telegram, instagram dan twitter.

Fawaid Kangaswad juga mengelola Ma’had Fawaid Kangaswad, yaitu program belajar Islam berbasis kitab kuning karya para ulama Ahlussunnah, melalui media grup Whatsapp.

Fawaid Kangaswad juga menyebarkan buku-buku serta e-book bermanfaat secara gratis.

Dukung operasional kami melalui:

https://trakteer.id/kangaswad
(transfer bank, QRIS, OVO, Gopay, ShopeePay, Dana, LinkAja, dll)

Atau melalui:

Bank Mandiri 1370023156371 a/n Yulian Purnama

Semoga menjadi pahala jariyah.

Trending