Pertanyaan:
Bagaimana menurut anda tentang seseorang yang mampu membedakan mana pendapat ulama yang didukung oleh dalil dan pendapat yang tidak didukung dalil, apakah ini berarti dia diperbolehkan mengambil pendapat mazhab lain selama pendapat tersebut didukung dalil?
Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan menjawab:
هو يتبع الدليل حتى ولو كانت هذه المسألة التي اختار القول بها لاستنادها لدليل لو كانت في مذهب آخر، نعم يجوز أن يأخذ مسألة من مذهب غير مذهبه إذا رأى أنها أصح دليلاً، بل يجب عليه
Jika demikian maka sebenarnya ia mengikuti dalil. Meskipun pendapat yang dia pilih berdasarkan dalil itu merupakan pendapat madzhab lain. Ya, diperbolehkan baginya mengambil suatu pendapat dari madzhab selain madzhabnya, jika dia melihat bahwa dalilnya lebih kuat. Bahkan, itu wajib hukumnya.
لأنه بذلك لا يتعصب لمذهب، وإنما يتبع الدليل سواء كان في مذهبه أو في مذهب آخر. لا يجوز له اتباع الأسهل وما تمليه عليه النفس ترخصًا أو تشهيًا بسهولته هذا لا يجوز
Karena dengan demikian, berarti ia tidak fanatik madzhab, namun ia mengikuti dalil. Baik dalil itu berada dalam madzhabnya maupun dalam madzhab lain. Tidak diperbolehkan baginya mengikuti pendapat yang paling mudah atau yang sesuai dengan hawa nafsunya semata demi mencari keringanan atau senang karena kemudahannya. Hal ini tidak diperbolehkan.
لكن يجوز أن ينتقل من مذهب إلى مذهب في بعض المسائل لصحة الدليل وقيام الدليل، فهو مأمور باتباع الدليل لا باتباع المذهب، وإذا تبين له ذلك وكان ممن بلغ هذه المرتبة: مرتبة الاختيار والترجيح.
Namun, diperbolehkan baginya berpindah dari satu madzhab ke madzhab lain dalam beberapa masalah karena memandang kekuatan dan kejelasan dalilnya. Dia diperintahkan untuk mengikuti dalil, bukan untuk mengikuti madzhab. Boleh melakukan demikian jika telah jelas dalil baginya. Dan itu boleh jika dia termasuk orang yang telah mencapai tingkatan tersebut, yaitu dapat memilih dan menguatkan pendapat dari sisi dalilnya.
Sumber: Fatawa Thariqul Islam






Leave a comment