Daerah Ajyad adalah salah satu daerah yang terletak dekat Masjidil Haram di Makkah. Terdapat juga jalan Ajyad dan Ajyad Sud, yang menjadi akses bagi para jamaah untuk menuju ke Masjidil Haram. Ternyata daerah Ajyad ini disebutkan namanya di dalam beberapa riwayat.

Abut Thufail radhiallahu’anhu mengatakan:

فهَدمَتها قُرَيشٌ وجعَلوا يَبنونَها بحِجارَةِ الوادي تحمِلُها قُرَيشٌ علَى رِقابِها فرَفعوها في السَّماءِ عِشرينَ ذراعًا فبَينا النَّبيُّ صلَّى اللَّهُ علَيهِ وسلَّمَ يحملُ حجارةً مِن أجيادٍ وعلَيهِ نَمِرةٌ فضاقَت علَيهِ النَّمرةُ فذهبَ يضعُ النَّمرةَ علَى عاتقِهِ فَيُرَى عَورتُهُ مِن صِغَرِ النَّمرةِ فنوديَ يا محمَّدُ خَمِّر وفي روايةٍ لا تكشِفْ عَورتَكَ، فما رُؤِيَ عُريانًا بعدَ ذلِكَ

“Kaum Quraisy pernah merobohkan Ka’bah dan membangunnya kembali dengan batu-batu dari lembah, yang mereka angkut di atas pundak mereka. Mereka meninggikan bangunannya hingga mencapai dua puluh hasta ke atas. Ketika Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam sedang membawa batu dari AJYAD, beliau mengenakan namirah (sehelai kain bergaris).

Namun, kain itu terasa sempit baginya, sehingga beliau hendak meletakkannya di atas pundaknya, yang menyebabkan auratnya terlihat karena kecilnya kain tersebut. Lalu terdengar seruan, “Wahai Muhammad, tutuplah (auratmu)!” Dalam riwayat lain disebutkan, “Jangan buka auratmu!” Maka setelah itu, beliau tidak pernah terlihat dalam keadaan telanjang”

(Dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah karya Al Albani, 5/492).

Abut Thufail radhiallahu’anhu mengatakan:

انَتِ الْكَعْبَةُ فِي الْجَاهِلِيَّةِ مَبْنِيَّةٌ بِالرَّضْمِ لَيْسَ فِيهَا مَدَرٌ، وَكَانَتْ قَدْرَ مَا يَقْتَحِمُهَا الْعَنَاقُ، وَكَانَتْ ثِيَابُهَا تُوضَعُ عَلَيْهَا تُسْدَلُ سَدْلًا، وَكَانَتْ ذَاتَ رُكْنَيْنِ كَهَيْئَةِ هَذِهِ الْحَلْقَةِ، فَأَقْبَلَتْ سَفِينَةٌ مِنَ الرُّومِ، حَتَّى إِذَا كَانُوا قَرِيبًا مِنْ جَدَّةَ انْكَسَرَتْ، فَخَرَجَتْ قُرَيْشٌ لِتَأْخُذَ خَشَبَهَا فَوَجَدُوا الرُّومِيَّ الَّذِي فِيهَا نَجَّارًا، فَقَدِمُوا بِهِ وبِالْخَشَبِ لِيَبْنُوَا بِهِ الْبَيْتَ، فَكَانُوا كُلَّمَا أَرَادُوا الْقُرْبَ مِنْهُ لِهَدْمِهِ بَدَتْ لَهُمْ حَيَّةٌ فَاتِحَةٌ فَاهَا، فَبَعَثَ اللَّهُ طَيْرًا أَعْظَمَ مِنَ النَّسْرِ، فَغَرَزَ مَخَالِبَهُ فِيهَا، فَأَلْقَاهَا نَحْوَ أَجْيَادٍ، فَهَدَمَتْ قُرَيْشٌ الْكَعْبَةَ وَبَنَوْهَا بِحِجَارَةِ الْوَادِي، فَرَفَعُوهَا فِي السَّمَاءِ عِشْرِينَ ذِرَاعًا.

“Ka’bah pada masa Jahiliyah dibangun dengan susunan batu saja tanpa menggunakan tanah liat (sebagai perekat). Bangunannya hanya setinggi batas yang bisa dilompati oleh seekor kambing. Kain-kain penutupnya diletakkan di atasnya dengan cara diselubungkan. Ka’bah saat itu hanya memiliki dua sudut, menyerupai bentuk setengah lingkaran.

Kemudian datang sebuah kapal dari Romawi. Ketika mereka sudah dekat dengan Jeddah, kapal itu pecah. Maka kaum Quraisy pun pergi untuk mengambil kayunya. Mereka juga menemukan seorang tukang kayu Romawi di dalamnya. Lalu mereka membawanya beserta kayu tersebut untuk membangun kembali Ka’bah.

Namun, setiap kali mereka mendekati Ka’bah untuk merenovasinya, muncul seekor ular dengan mulut terbuka menghalangi mereka. Maka Allah mengirim seekor burung yang lebih besar dari elang. Burung itu mencengkeram ular dengan cakarnya lalu melemparkannya ke arah AJYAD. Setelah itu, kaum Quraisy merobohkan Ka’bah dan membangunnya kembali menggunakan batu dari lembah. Mereka meninggikan bangunannya hingga mencapai dua puluh hasta ke atas.”

(Fathul Bari, 3/441. Dishahihkan juga oleh Adz Dzahabi).

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

تخرجُ الدابَّةُ مِنْ أجيادٍ، فلَيَبْلُغُ صدرُها الركنَ اليمانِيَّ ولما يخرُجْ ذنَبُها بعدُ، وهِيَ دابَّةٌ ذاتُ وبَرٍ وقوائِمَ

“Binatang melata yang bisa bicara (dabbah) di akhir zaman akan keluar dari AJYAD. Bagian dadanya akan mencapai Rukun Yamani, sementara ekornya masih belum sepenuhnya keluar. Ia adalah seekor makhluk berbulu tebal dan memiliki kaki”.

(Didhaifkan Al Albani dalam Silsilah Adh Dha’ifah, no.1109).

Wallahu a’lam.

Umroh Keluarga Bahagia Di Awal Ramadhan Bersama Ustadz Yulian Purnama

Program “Umroh Keluarga Bahagia” adalah program umroh yang dirancang untuk jamaah yang berumrah bersama keluarga beserta anak-anaknya. Kami siapkan acara-acara menarik selama perjalanan di tanah suci.Hotel sangat dekat dengan Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi, free kereta cepat Madinah-Makkah, bersama Batik Travel di bulan Februari 2026. Dibimbing oleh Ustadz Yulian Purnama –hafizhahullah

Paket 9 Hari, berangkat: 16 Februari 2026

📲 Tanya-tanya dulu juga boleh! 

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Fawaid Kangaswad adalah platform dakwah sunnah melalui website fawaidkangaswad.id dan beberapa kanal di media sosial seperti whatsapp, telegram, instagram dan twitter.

Fawaid Kangaswad juga mengelola Ma’had Fawaid Kangaswad, yaitu program belajar Islam berbasis kitab kuning karya para ulama Ahlussunnah, melalui media grup Whatsapp.

Fawaid Kangaswad juga menyebarkan buku-buku serta e-book bermanfaat secara gratis.

Dukung operasional kami melalui:

https://trakteer.id/kangaswad
(transfer bank, QRIS, OVO, Gopay, ShopeePay, Dana, LinkAja, dll)

Atau melalui:

Bank Mandiri 1370023156371 a/n Yulian Purnama

Semoga menjadi pahala jariyah.

Trending