Husnu as-samt adalah berusaha berpenampilan dan bersikap sebagaimana penampilan dan sikap orang shalih, disertai dengan usaha untuk berakhlak dengan akhlak orang shalih.

Ibnu Bathal rahimahullah mengatakan:

أن يكونَ له هيئةُ أهلِ الخيرِ ومنظَرُهم

Husnus samt adalah bersikap dan berpenampilan sebagaimana orang shalih” (Syarah Shahih Al Bukhari, 9/282).

Ibnu Abdil Barr rahimahullah mengatakan:

هو الوَقارُ والحياءُ وسُلوكُ طريقةِ الفُضَلاءِ

Husnus samt adalah memiliki wibawa, rasa malu, dan perilaku orang-orang shalih” (Al Istidzkar, 8/452).

Ibnu Hajar Al Asqalani rahimahullah menjelaskan:

هو تحَرِّي طُرُقِ الخيرِ، والتَّزَيِّي بزِيِّ الصَّالحين، مع التَّنَزُّهِ عن المعائِبِ الظَّاهِرةِ والباطِنةِ

Husnus samt adalah memilih jalan-jalan kebaikan, berhias dengan penampilan orang-orang shalih, dengan menjauhkan diri dari aib-aib lahiriah dan batiniah” (Tuhfatul Ahwadzi, 6/483).

Kita dianjurkan untuk meniru orang-orang shalih secara lahiriah dan batiniah walaupun realitanya kita belum termasuk dalam golongan mereka. Berusaha mengikuti ciri-ciri orang shalih adalah tanda orang beriman. Allah ta’ala berfirman:

مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ ٱللَّهِ ۚ وَٱلَّذِينَ مَعَهُۥٓ أَشِدَّآءُ عَلَى ٱلْكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرَىٰهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضْوَٰنًا ۖ سِيمَاهُمْ فِى وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ ٱلسُّجُودِ

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud” (QS. Al Fath: 29).

Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma menjelaskan makna atsaris sujud dalam ayat di atas:

السَّمْتُ الحَسَنُ

“maksudnya adalah mereka memiliki penampilan orang shalih” (Tafsir Ath Thabari, 21/323).

Ath Thabari rahimahullah juga menjelaskan: “Pendapat yang paling tepat dalam hal ini adalah bahwa Allah Ta’ala telah mengabarkan kepada kita bahwa tanda khas dari orang-orang yang Allah gambarkan dalam ayat itu tampak di wajah mereka akibat pengaruh sujud yang mereka lakukan. Allah tidak membatasi tanda tersebut pada waktu tertentu saja. Karena itu, tanda tersebut ada di setiap waktu. Tanda khas mereka yang dikenal di dunia adalah bekas-bekas dari pengamalan Islam, berupa kekhusyukan, mengikuti petunjuk, kezuhudan, dan akhlak, serta bekas-bekas dari pelaksanaan kewajiban dan ibadah sunnah mereka. Adapun di akhirat, mereka akan dikenal dengan tanda yang telah dikabarkan oleh Allah, yaitu cahaya di wajah (ghurrah), cahaya pada tangan dan kaki akibat wudhu (tahjīl), serta wajah yang bercahaya akibat pengaruh sujud” (Tafsir Ath Thabari, 21/326).

Allah ta’ala juga berfirman:

يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ قَدْ أَنزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَٰرِى سَوْءَٰتِكُمْ وَرِيشًا ۖ وَلِبَاسُ ٱلتَّقْوَىٰ ذَٰلِكَ خَيْرٌ

“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik” (QS. Al A’raf: 26).

Utsman bin ‘Affan dan Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma menjelaskan makna libasut taqwa:

لباسُ التَّقوى: السَّمْتُ الحَسَنُ

Libasut taqwa maksudnya adalah penampilan orang shalih” (Tafsir Ath Thabari, 10/126).

Dalam hadits, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda kepada Ja’far bin Abi Thalib radhiallahu’anhu :

أشبَهْتَ خَلْقي وخُلُقي

“Penampilan dan akhlakmu seperti penampilan dan akhlakku” (HR. Al Bukhari no.2699).

Dalam hadits ini Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam memuji Ja’far bin Abi Thalib yang berusaha meniru penampilan dan akhlak beliau. Ini menunjukkan bahwa husnu as-samt adalah akhlak yang terpuji.

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

إِذَا سَمِعْتُمُ الإقَامَةَ، فَامْشُوا إلى الصَّلَاةِ وعلَيْكُم بالسَّكِينَةِ والوَقَارِ، ولَا تُسْرِعُوا، فَما أدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا، وما فَاتَكُمْ فأتِمُّوا

“Jika kalian mendengar iqamah sudah dikumandangkan, maka berjalanlah menuju shalat dan hendaknya kalian berjalan dengan tenang dan berwibawa. Serta janganlah tergesa-gesa. Apa yang kalian dapatkan dari shalat maka ikutilah, dan apa yang terluput maka sempurnakanlah” (HR. Al Bukhari no. 636, Muslim no. 602).

Nabi menganjurkan kita untuk tetap tenang dalam segala urusan, terutama dalam shalat dan ketika menuju kepadanya. Walaupun iqamah sudah dikumandangkan. Karena ini adalah penampilan dan perilaku orang-orang yang shalih, yaitu tenang dan wibawa.

Inilah beberapa dalil yang menunjukkan dianjurkannya husnu as-samt. Demikian juga, banyak nasehat dari para ulama tentang husnu as-samt.

Abdullah bin Mas’ud radhiallahu’anhu mengatakan:

ينبغي لحامِلِ القرآنِ أن يُعرَفَ بليلِه إذا النَّاسُ نائِمون، وبنهارِه إذا النَّاسُ يُفطِرون، وبحُزنِه إذا النَّاسُ يَفرَحون، وببُكائِه إذا النَّاسُ يَضحَكون، وبصَمتِه إذا النَّاسُ يخوضون، وبخُشوعِه إذا النَّاسُ يختالون، وينبغي لحامِلِ القرآنِ أن يكونَ باكيًا محزونًا حليمًا سكيتًا لَيِّنًا، ولا ينبغي لحامِلِ القرآنِ أن يكونَ جافيًا ولا غافلًا، ولا سخَّابًا ولا صيَّاحًا، ولا حديدًا

“Seorang penghafal Al-Qur’an seharusnya dikenal dengan ibadahnya di malam hari ketika orang-orang sedang tidur. Dan dengan puasanya di siang hari ketika orang-orang biasa makan. Dan dengan kesedihannya ketika orang-orang bergembira. Dan dengan tangisannya ketika orang-orang tertawa. Dan dengan diamnya ketika orang-orang berbicara sia-sia Dan dengan kekhusyukannya ketika orang-orang bersikap sombong. Seorang penghafal Al-Qur’an hendaknya menjadi seseorang yang sering menangis, banyak bersedih, penyabar, pendiam, dan lembut. Tidak sepantasnya ia menjadi orang yang kasar, lalai mengingat Allah, suka berteriak-teriak, suka ribut, atau keras hati” (Az Zuhd karya Abu Daud, hal. 170).

Ka’ab Al Ahbar rahimahullah mengatakan:

طَلَبُ العِلمِ مع السَّمْتِ الحَسَنِ والعَمَلِ الصَّالحِ: جُزءٌ من النُّبُوَّةِ

“Menuntut ilmu jika disertai dengan husnus samt dan amalan shalih, ini adalah salah satu sifat para Nabi” (Hilyatul Auliya‘, 5/376).

Imam Malik bin Anas rahimahullah mengatakan:

إنَّ حقًّا على مَن طلَب العِلمَ أن يكونَ له وقارٌ وسكينةٌ وخشيةٌ، وأن يكونَ متَّبِعًا لآثارِ مَن مضى قَبْلَه

“Sudah semestinya para penuntut ilmu itu berwibawa, tenang, senantiasa takut kepada Allah, dan perilakunya mengikuti jejaknya orang-orang shalih terdahulu” (Jami’ Bayanil Ilmi wal Hikam, 1/544).

Abdurrahman bin Mahdi rahimahullah mengatakan:

كنَّا نأتي الرَّجُلَ ما نريدُ عِلمَه، ليس إلَّا أن نتعَلَّمَ من هديِه وسَمتِه ودَلِّه، وكان عليُّ بنُ المَدينيِّ وغيرُ واحدٍ يَحضُرون عِندَ يحيى بنِ سَعيدٍ القَطَّانِ ما يريدون أن يَسمَعوا شيئًا إلَّا أن ينظُروا إلى هَدْيِه وسَمتِه

“Kami dahulu mendatangi seorang ulama bukan semata-mata untuk menimba ilmunya, tetapi agar kami dapat belajar dari petunjuknya, perilakunya, dan kepribadiannya. Ali bin al-Madini dan beberapa orang lainnya menghadiri majelis Yahya bin Sa’id al-Qathan bukan karena ingin mendengar suatu ilmu darinya, melainkan hanya untuk belajar bagaimana bimbingannya dan perilakunya” (Al Adabus Syari’ah karya Ibnu Muflih, 2/145).

Ibnu Hibban rahimahullah mengatakan:

والواجِبُ على العاقِلِ أن يكونَ حَسَنَ السَّمْتِ، طويلَ الصَّمتِ؛ فإنَّ ذلك من أخلاقِ الأنبياءِ، كما أنَّ سوءَ السَّمْتِ وتَرْكَ الصَّمتِ مِن شِيَمِ الأشقياءِ

“Seorang yang berakal wajib memiliki perilaku serta penampilan yang baik dan lebih banyak diam, karena hal itu adalah akhlak para Nabi. Sebaliknya, keburukan perilaku dan penampilan serta kurang banyak diam merupakan sifat orang-orang yang celaka” (Ishlahul Mal karya Ibnu Abid Dunya, hal. 383).

Wallahu a’lam, semoga Allah ta’ala berikan kepada kita husnus samt.

Umroh Keluarga Bahagia Di Awal Ramadhan Bersama Ustadz Yulian Purnama

Program “Umroh Keluarga Bahagia” adalah program umroh yang dirancang untuk jamaah yang berumrah bersama keluarga beserta anak-anaknya. Kami siapkan acara-acara menarik selama perjalanan di tanah suci.Hotel sangat dekat dengan Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi, free kereta cepat Madinah-Makkah, bersama Batik Travel di bulan Februari 2026. Dibimbing oleh Ustadz Yulian Purnama –hafizhahullah

Paket 9 Hari, berangkat: 16 Februari 2026

📲 Tanya-tanya dulu juga boleh! 

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Fawaid Kangaswad adalah platform dakwah sunnah melalui website fawaidkangaswad.id dan beberapa kanal di media sosial seperti whatsapp, telegram, instagram dan twitter.

Fawaid Kangaswad juga mengelola Ma’had Fawaid Kangaswad, yaitu program belajar Islam berbasis kitab kuning karya para ulama Ahlussunnah, melalui media grup Whatsapp.

Fawaid Kangaswad juga menyebarkan buku-buku serta e-book bermanfaat secara gratis.

Dukung operasional kami melalui:

https://trakteer.id/kangaswad
(transfer bank, QRIS, OVO, Gopay, ShopeePay, Dana, LinkAja, dll)

Atau melalui:

Bank Mandiri 1370023156371 a/n Yulian Purnama

Semoga menjadi pahala jariyah.

Trending