Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah mengatakan:
لا شك أن البدع خطرها عظيم، وأنها قدح في الدين، واستدراك على المشرع، استدراك على الله ورسوله، فخطرها عظيم، ولهذا قال العلماء رحمهم الله: إن البدع فوق الكبائر، وأنها تلي الشرك؛ لأنها قدح في دين الله، ووسيلة للكفر بالله ، فلهذا كانت أحب إلى الشيطان من المعاصي لعظم خطرها، ولأن أهل البدع في الغالب لا يتوبون منها لأنهم يرون أنهم على هدى، فلهذا لا يتوبون، ولهذا يحبها الشيطان أكثر، ويدعو إليها كما يدعو إلى الشرك، أما المعاصي فهم يعلمون أنهم مسيؤون، ويعلمون أنهم قد خالفوا الطريق، وأنهم قد تعرضوا لغضب الله، فكثيرا ما يتوبون ويندمون، ومن تاب تاب الله عليه.
“Tidak diragukan lagi bahwa bid’ah memiliki bahaya yang besar. Bid’ah merupakan celaan terhadap agama, dan merupakan bentuk membuat-buat syariat baru, seakan-akan ingin menyempurnakan apa yang datang dari Allah dan Rasul-Nya. Maka bahayanya sangat besar. Oleh karena itu para ulama rahimahumullah mengatakan: Bid’ah itu lebih parah dari dosa-dosa besar.
Dan kedudukan berada setelah kesyirikan, karena bid’ah merupakan celaan terhadap agama Allah dan merupakan jalan menuju kekufuran kepada Allah ‘azza wa jalla. Oleh sebab itu, bid’ah lebih disukai oleh setan daripada maksiat karena besarnya bahayanya.
Dan karena para pelaku bid’ah pada umumnya tidak bertaubat dari kebid’ahannya, sebab mereka mengira bahwa mereka berada di atas kebenaran sehingga mereka tidak perlu bertaubat. Oleh karena itu, setan lebih mencintai bid’ah dan lebih giat menyeru kepada bid’ah sebagaimana ia menyeru kepada syirik. Adapun maksiat, para pelakunya tahu bahwa mereka berbuat buruk, dan mereka tahu bahwa mereka menyimpang dari jalan yang benar, serta bahwa mereka telah membuat diri mereka terancam mendapatkan murka Allah. Maka pelaku maksiat sering kita dapati bertobat dan menyesal. Dan barang siapa yang bertaubat, maka Allah akan menerima taubatnya”.






Leave a comment