Asy Syaikh Dr. Abdurrazzaq bin Abdilmuhsin al-Abbad hafizhahullah mengatakan:
يُطْلَبٌ مِنْكَ : أَنْ تَعْرِفَ الشِرْكَ وَأنْ تَكُوْنَ مِنْهُ عَلَى حَذْرٍ وَأَنْ تَسْأَلَ اللَّهَ أَنْ يُعِيْذَكَ مِنْهُ
Anda dituntut untuk mengenal kesyirikan, mewaspadai kesyirikan, dan meminta kepada Allah agar dijauhkan dari kesyirikan.
،قَدْ جَاءَ في دُعَاءٍ عَظِيمٍ عَلَّمَهُ النَّبِيُّ -عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ- أَصْحَابَهُ، عِنْدَمَا قَالَ لَهُمْ: «يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا هَذَا الشِّرْكَ، فَإِنَّهُ أَخْفَى مِنْ دَبِيبِ النَّمْلِ». فَقَالَ لَهُ مَنْ شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَقُولَ: وَكَيْفَ نَتَّقِيهِ وَهُوَ أَخْفَى مِنْ دَبِيبِ النَّمْلِ، يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: «قُولُوا: اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ أَنْ نُشْرِكَ بِكَ شَيْئًا نَعْلَمُهُ، وَنَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا نَعْلَمُ».
Terdapat sebuah doa agung yang diajarkan Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam kepada para sahabatnya, ketika beliau bersabda kepada mereka:
“Wahai manusia, berhati-hatilah terhadap syirik ini. Karena sesungguhnya ia lebih samar daripada jejak semut!”.
Lalu salah seorang dari sahabat Nabi yang dikehendaki Allah bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana mungkin kami bisa berhati-hati dari kesyirikan, padahal ia lebih samar daripada jejak semut?”.
Beliau bersabda: “Katakanlah: Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari mempersekutukan-Mu dengan sesuatu yang kami ketahui, dan kami memohon ampun kepada-Mu dari apa yang tidak kami ketahui” (HR. Ahmad no. 3960, dan dinilai hasan oleh al-Albani dalam Shahih at-Targhib no. 36)
فَيَدْعُو الإِنْسَانُ رَبَّهُ -جَلَّ وَعَلَا- أَنْ يُخَلِّصَهُ مِنَ الشِّرْكِ، وَيَعْرِفَ الشِّرْكَ، وَيَكُونَ مِنْهُ عَلَى حَذَرٍ.
Maka hendaknya seseorang berdoa kepada Rabb-nya Jalla wa ‘Ala agar Allah menyelamatkannya dari kesyirikan, agar memahami tentang syirik, dan selalu waspada darinya.
(Syarah Al Qawa’idul Arba’ karya Asy Syaikh Dr. Abdurrazzaq bin Abdilmuhsin al-Abbad, hal. 40).
Fawaid Kangaswad | Umroh Bersama Kami: bit.ly/fawaid-umroh






Leave a comment