Bolehkah berkali-kali membadalkan umrah orang yang sudah meninggal?
Imam An-Nawawi rahimahullah mengatakan:
وفيه أن الدعاء يصل ثوابه إلى الميت وكذلك الصدقة وهما مجمع عليهما وكذلك قضاء الدين كما سبق وأما الحج فيجزي عن الميت عند الشافعي وموافقيه وهذا داخل في قضاء الدين إن كان حجًا واجبًا وإن كان تطوعًا وصى به فهو من باب الوصايا
“Dalam hal ini terdapat penjelasan bahwa pahala dari doa dapat sampai kepada orang yang telah meninggal, demikian pula sedekah, keduanya (doa dan sedekah) telah disepakati oleh para ulama. Demikian juga pelunasan utang, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya.
Adapun ibadah haji, maka itu sah dilakukan untuk orang yang telah meninggal menurut pendapat Imam asy-Syafi‘i dan para pengikutnya. Hal ini termasuk dalam kategori pelunasan utang, apabila haji tersebut merupakan haji wajib. Namun jika itu adalah haji yang sunnah dan orang tersebut telah mewasiatkannya, maka hal itu termasuk dalam bab penunaian wasiat” (Syarah Shahih Muslim, 11/85).
Ibadah umrah diqiyaskan kepada ibadah haji. Membadalkan umrah kata Imam Asy-Syafi’i adalah seperti membayarkan hutang. Maksudnya orang yang belum pernah umrah padahal ada kemampuan, namun ia sudah meninggal atau tidak mampu lagi melakukan perjalanan umrah, maka ia punya hutang kepada Allah. Sehingga boleh dibadalkan oleh orang lain umrahnya. Sehingga lunaslah hutangnya kepada Allah.
Maka setelah itu tidak boleh lagi dibadalkan umrah yang kedua dan ketiga. Karena sudah selesai hutangnya.
Atau, ia sudah pernah umrah, namun sebelum meninggal berwasiat untuk dibadalkan umrah, maka menjadi wajib untuk membadalkannya jika mampu dalam rangka menunaikan wasiat.
Wallahu a’lam.
Fawaid Kangaswad | Umroh Bersama Kami : bit.ly/fawaid-umroh






Leave a comment