Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah mengatakan:
الصبر على المصائب قربة إلى الله -جل وعلا- الله يقول: وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ أُوْلَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ [البقرة:155-157]، ويقول سبحانه: وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ [الأنفال:46] ويقول -جل وعلا-: إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ [الزمر:10] ويقول النبي ﷺ: عجبًا لأمر المؤمن، وإن أمره كله له خير؛ إن أصابته ضراء؛ صبر، فكان خيرًا له، وإن أصابته سراء؛ شكر، فكان خيرًا له.
Bersabar atas musibah adalah bentuk mendekatkan diri kepada Allah ‘azza wa jalla. Allah berfirman (yang artinya) : “Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka berkata: ‘Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya kami kembali.’ Mereka itulah yang mendapat keberkahan (shalawat) dari Rabb mereka dan rahmat, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 155–157).
Dan Dia Yang Mahasuci juga berfirman (yang artinya) : “Bersabarlah, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Anfal: 46).
Dan Dia ‘azza wa jalla juga berfirman (yang artinya) : “Sesungguhnya orang-orang yang sabar akan diberikan balasan mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10).
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya seluruh urusannya adalah kebaikan. Jika ia ditimpa kesulitan, ia bersabar sabar itu baik baginya. Dan jika ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur dan syukur itu juga baik baginya”.
فإذا أصاب المرأة، أو الرجل هموم، أو غموم من دين، أو من عداوة أحد، أو من عدوة والديه، أو من جيرانه، وصبر، ولم يفعل إلا الخير؛ فله أجر عظيم، وهكذا إذا صبر على الأمراض، والأحزان من موت القريب، كل ذلك فيه الخير العظيم، والفضل الكبير
Maka apabila seorang wanita atau laki-laki tertimpa kesedihan atau kegelisahan, baik karena masalah agama, atau permusuhan seseorang, atau gangguan dari kedua orang tuanya, atau gangguan dari tetangganya, lalu ia bersabar dan tidak melakukan kecuali kebaikan, maka ia mendapatkan pahala yang besar. Demikian pula bila ia bersabar terhadap penyakit, atau kesedihan karena wafatnya kerabat, semua itu mengandung kebaikan yang besar dan keutamaan yang agung.
(Nurun ‘alad Darbi, no.583 pertanyaan 18)
Fawaid Kangaswad | Support Ma’had Online: trakteer.com/kangaswad






Leave a comment