Dari Abu Syuraih radhiallahu’anhu, bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

الضِّيافَةُ ثَلاثَةُ أيَّامٍ، وجائِزَتُهُ يَوْمٌ ولَيْلَةٌ، ولا يَحِلُّ لِرَجُلٍ مُسْلِمٍ أنْ يُقِيمَ عِنْدَ أخِيهِ حتَّى يُؤْثِمَهُ، قالوا: يا رَسولَ اللهِ، وكيفَ يُؤْثِمُهُ؟ قالَ: يُقِيمُ عِنْدَهُ ولا شيءَ له يَقْرِيهِ بهِ

“Menjamu tamu itu selama tiga hari. Dan jaizah (memberikan perhatian khusus kepada tamu) adalah selama sehari semalam. Dan tidak halal bagi seorang Muslim untuk tinggal di rumah saudaranya hingga membuatnya berdosa”. Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana ia membuatnya berdosa?”. Beliau menjawab: “Ia tinggal di rumahnya sementara sang tuan rumah tidak memiliki sesuatu pun untuk menjamunya”” (HR. al-Bukhari no.6476, Muslim no.48, ini adalah lafadz Muslim).

Maksud dari “menjamu tamu itu selama tiga hari” adalah kewajiban pemilik rumah untuk menjamu dan menyediakan kebutuhan tamunya adalah selama 3 hari saja. Selebihnya tidak wajib.

Sebagaimana dalam riwayat al-Bukhari:

والضِّيَافَةُ ثَلَاثَةُ أيَّامٍ، فَما كانَ ورَاءَ ذلكَ فَهو صَدَقَةٌ عليه

“Menjamu tamu itu selama tiga hari. Adapun lebih dari tiga hari, maka itu adalah sedekah” (HR. al-Bukhari no.6019).

Juga dalam riwayat lain dari Thariq bin Asyim radhiallahu’anhu, bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

الضيافَةُ ثلاثَةُ أيَّامٍ، فما كانَ فَوْقَ ذلِكَ فهو معروفٌ

“Menjamu tamu itu selama tiga hari. Adapun lebih dari tiga hari, maka itu perbuatan ma’ruf” (HR. Ath Thabarani no.8199, dishahihkan Al-Albani dalam Shahih al-Jami no.3903).

Imam ash-Shan’ani rahimahullah menjelaskan:

فإن نزل بمعين لزمه إكرامه، وإن نزل بالبلد كان فرض كفاية أو عين فيلزم كل أحد حظ من حق ضيافته. (فما كان فوق ذلك فهو معروف) والمعروف مندوب إلى فعله

“Maka jika tamu singgah di rumah seseorang yang spesifik, maka wajib bagi orang tersebut untuk memuliakannya. Dan jika ia singgah di suatu kota tanpa menentukan rumahnya secara spesifik tertentu, maka memuliakannya menjadi fardhu kifayah atau fardhu ‘ain bagi penduduk daerah tersebut, sehingga setiap orang memiliki bagian kewajiban untuk menjamunya. Adapun apa yang lebih dari tiga hari maka termasuk perbuatan kebaikan, dan perbuatan ma‘ruf maksudnya dianjurkan untuk dilakukan” (at-Tanwir Syarah Jami’ ash-Shaghir, 7/117).

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin menjelaskan:

بعد اليوم والليلة إلى ثلاثة صدقة يعني إكرامه من يوم وليلة إلى ثلاثة صدقة وما عدا ذلك فقال النبي عليه الصلاة والسلام ( ولا يحِلّ له أن يثوِيَ فيُحرجه ) شوف كلام الرسول عليه الصلاة والسلام، لا يحل له للضيف أن يثوي أي يبقى فيُحرجه إذًا الضيف إذا بقي ثلاثة أيام يُغادر ولا يبقى

“Setelah sehari semalam hingga tiga hari itu termasuk sedekah. Maksudnya, memuliakannya dari hari pertama dan malamnya hingga tiga hari itu termasuk sedekah. Adapun yang lebih dari itu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Tidak halal bagi tamu untuk tinggal lama sehingga menyulitkan pemilik rumah”. Perhatikan ucapan Rasul Shallallahu’alaihi Wasallam: “Tidak halal bagi tamu untuk tinggal terlalu lama” hingga ia membuat tuan rumah merasa kesulitan. Jadi, apabila tamu telah tinggal tiga hari, maka ia seharusnya pergi dan tidak terus menetap” (Syarah Zadul Mustaqni, Kitabul Ath’imah, rekaman 02b).

Yang dimaksud “jaizah adalah selama sehari semalam” adalah kewajiban memberi perhatian khusus dan pelayanan khusus kepada tamu selama sehari-semalam saja. Adapun selanjutnya, tidak wajib memberi perhatian khusus, namun wajib menghidangkan makanan saja.

Imam an-Nawawi rahimahullah menjelaskan:

قال العلماء : معناه الاهتمام به في اليوم والليلة وإتحافه بما يمكن من بر وإلطاف ، وأما في اليوم الثاني والثالث فيطعمه ما تيسر ، ولا يزيد على عادته ، وأما ما كان بعد الثلاثة فهو صدقة ومعروف إن شاء فعل ، وإن شاء ترك

“Para ulama berkata: Maknanya adalah memberikan perhatian khusus kepada tamu pada hari pertama selama sehari-semalam. Serta memuliakannya dengan berbagai bentuk kebaikan dan penghormatan yang memungkinkan. Adapun pada hari kedua dan ketiga, maka pemilik rumah wajib memberinya makan sesuai kemampuan dan tidak perlu melebihi kebiasaannya. Sedangkan setelah tiga hari, maka itu adalah sedekah dan kebaikan. Jika ia ingin melakukannya, silakan ia lakukan. Dan jika tidak dilakukan, maka tidak mengapa” (Syarah Shahih Muslim, 12/392).

Wallahu a’lam. Semoga Allah Ta’ala memberi taufik.

Fawaid Kangaswad | Support Ma’had Fawaid : trakteer.com/kangaswad/gift

Umroh Keluarga Bahagia Di Awal Ramadhan Bersama Ustadz Yulian Purnama

Program “Umroh Keluarga Bahagia” adalah program umroh yang dirancang untuk jamaah yang berumrah bersama keluarga beserta anak-anaknya. Kami siapkan acara-acara menarik selama perjalanan di tanah suci.Hotel sangat dekat dengan Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi, free kereta cepat Madinah-Makkah, bersama Batik Travel di bulan Februari 2026. Dibimbing oleh Ustadz Yulian Purnama –hafizhahullah

Paket 9 Hari, berangkat: 16 Februari 2026

📲 Tanya-tanya dulu juga boleh! 

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Fawaid Kangaswad adalah platform dakwah sunnah melalui website fawaidkangaswad.id dan beberapa kanal di media sosial seperti whatsapp, telegram, instagram dan twitter.

Fawaid Kangaswad juga mengelola Ma’had Fawaid Kangaswad, yaitu program belajar Islam berbasis kitab kuning karya para ulama Ahlussunnah, melalui media grup Whatsapp.

Fawaid Kangaswad juga menyebarkan buku-buku serta e-book bermanfaat secara gratis.

Dukung operasional kami melalui:

https://trakteer.id/kangaswad
(transfer bank, QRIS, OVO, Gopay, ShopeePay, Dana, LinkAja, dll)

Atau melalui:

Bank Mandiri 1370023156371 a/n Yulian Purnama

Semoga menjadi pahala jariyah.

Trending