Disyariatkan untuk menjamak shalat ketika hujan deras bagi orang-orang yang shalat berjama’ah di masjid. Dari Abdullah bin Abbas radhiallahu’anhu beliau mengatakan:

جمع رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ بين الظهرِ والعصرِ ، والمغربِ والعشاءِ بالمدينةِ من غيرِ خوفٍ ولا مطرٍ

“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menjamak shalat Zhuhur dan shalat Ashar, dan menjamak shalat Maghrib dan Isya, di Madinah padahal tidak sedang dalam ketakutan dan tidak hujan” (HR. Muslim no. 705).

Perkataan “padahal tidak sedang dalam ketakutan dan tidak hujan” menunjukkan bahwa Nabi Shallallahu’alahi Wasallam biasa menjamak shalat ketika hujan.

Namun bagaimana dengan orang yang shalat di rumah ketika hujan? Apakah juga boleh menjamak shalat?

Imam Asy-Syafi’i rahimahullah menjelaskan:

وَلَا يَجْمَعُ إلَّا مَنْ خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ إلَى مَسْجِدٍ يَجْمَعُ فِيهِ، قَرُبَ الْمَسْجِدُ، أَوْ كَثُرَ أَهْلُهُ، أَوْ قَلُّوا، أَوْ بَعُدُوا وَلَا يَجْمَعُ أَحَدٌ فِي بَيْتِهِ؛ لِأَنَّ النَّبِيَّ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – جَمَعَ فِي الْمَسْجِدِ وَالْمُصَلِّي فِي بَيْتِهِ مُخَالِفُ الْمُصَلِّي فِي الْمَسْجِدِ

“Menjamak shalat itu tidak disyariatkan kecuali untuk orang yang keluar dari rumahnya menuju masjid, baik masjid itu dekat ataupun jauh. Baik jamaahnya banyak ataupun sedikit. Dan tidak boleh seseorang menjamak shalat di rumahnya, karena Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam menjamak shalat di masjid. Dan orang yang shalat di rumah berbeda dengan orang yang shalat di masjid” (Al-Umm, 1/95).

An-Nawawi rahimahullah juga mengatakan:

وَالْجَمْعُ بِعُذْرِ الْمَطَرِ وَمَا فِي مَعْنَاهُ مِنْ الثَّلْجِ وَغَيْرِهِ يَجُوزُ لمن يصلى جماعة فِي مَسْجِدٍ يَقْصِدُهُ مَنْ بَعُدَ وَيَتَأَذَّى بِالْمَطَرِ فِي طَرِيقِهِ فَأَمَّا مَنْ يُصَلِّي فِي بَيْتِهِ مُنْفَرِدًا أَوْ جَمَاعَةً

“Dan menjamak shalat karena udzur hujan atau yang semaknanya dengannya seperti turunnya salju dan lainnya, itu dibolehkan bagi orang yang shalat berjamaah di masjid yang dituju oleh orang-orang yang jauh rumahnya, dan ia kesulitan dengan adanya hujan di jalannya” (Al-Majmu’, 4/381).

Karena adanya keringanan untuk menjamak shalat itu disebabkan adanya kesulitan. Adapun orang yang shalat di rumah tidak ada kesulitan sama sekali untuk melaksanakan shalat di rumah. Dengan demikian tidak diperbolehkan menjamak shalat ketika hujan.

Ibnu Qudamah al-Maqdisi rahimahullah juga menjelaskan:

لِأَنَّ الْجَمْعَ لِأَجْلِ الْمَشَقَّةِ، فَيَخْتَصُّ بِمَنْ تَلْحَقُهُ الْمَشَقَّةُ، دُونَ مَنْ لَا تَلْحَقُهُ؛ كَالرُّخْصَةِ فِي التَّخَلُّفِ عَنْ الْجُمُعَةِ وَالْجَمَاعَةِ، يَخْتَصُّ بِمَنْ تَلْحَقُهُ الْمَشَقَّةُ، دُونَ مِنْ لَا تَلْحَقُهُ، كَمَنْ فِي الْجَامِعِ وَالْقَرِيبِ مِنْهُ.

“Karena kebolehan menjamak shalat itu disebabkan adanya masyaqqah (kesulitan). Maka ia khusus bagi orang yang terkena kesulitan tersebut, bukan bagi yang tidak mengalaminya. Sebagaimana rukhsah (keringanan) untuk tidak menghadiri shalat Jumat dan shalat jamaah itu khusus bagi orang yang mengalami kesulitan, bukan bagi yang tidak mengalaminya” (al-Mughni, 2/204).

Para ulama Al-Lajnah Ad-Da’imah lil Ifta’ mengatakan:

المشروع أن يجمع أهل المسجد إذا وُجد مسوغ للجمع كالمطر كسبًا لثواب الجماعة، ورفقًا بالناس، وبهذا جاءت الأحاديث الصحيحة، أما جمع جماعة في بيت واحد من أجل العذر المذكور فلا يجوز؛ لعدم وروده في الشرع المطهَّر، وعدم وجود العُذر المسبِّب للجمع

“Disyariatkan bagi jamaah di masjid untuk menjamak shalat apabila terdapat sebab yang membolehkan jamak seperti hujan. Untuk meraih pahala shalat jamaah dan sebagai bentuk memudahkan manusia. Hal ini telah ada dalam hadis-hadis sahih. Adapun menjamak shalat oleh sekelompok orang yan shalat satu rumah karena alasan hujan, maka mereka tidak boleh menjamak. Karena tidak ada dalilnya dalam syariat yang suci dan karena tidak adanya sebab yang membolehkan dilakukannya jamak” (Fatawa al-Lajnah, 8/135).

Wallahu a’lam.

Fawaid Kangaswad | Support Ma’had Online: trakteer.com/kangaswad/gift

Umroh Keluarga Bahagia Di Awal Ramadhan Bersama Ustadz Yulian Purnama

Program “Umroh Keluarga Bahagia” adalah program umroh yang dirancang untuk jamaah yang berumrah bersama keluarga beserta anak-anaknya. Kami siapkan acara-acara menarik selama perjalanan di tanah suci.Hotel sangat dekat dengan Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi, free kereta cepat Madinah-Makkah, bersama Batik Travel di bulan Februari 2026. Dibimbing oleh Ustadz Yulian Purnama –hafizhahullah

Paket 9 Hari, berangkat: 16 Februari 2026

📲 Tanya-tanya dulu juga boleh! 

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Fawaid Kangaswad adalah platform dakwah sunnah melalui website fawaidkangaswad.id dan beberapa kanal di media sosial seperti whatsapp, telegram, instagram dan twitter.

Fawaid Kangaswad juga mengelola Ma’had Fawaid Kangaswad, yaitu program belajar Islam berbasis kitab kuning karya para ulama Ahlussunnah, melalui media grup Whatsapp.

Fawaid Kangaswad juga menyebarkan buku-buku serta e-book bermanfaat secara gratis.

Dukung operasional kami melalui:

https://trakteer.id/kangaswad
(transfer bank, QRIS, OVO, Gopay, ShopeePay, Dana, LinkAja, dll)

Atau melalui:

Bank Mandiri 1370023156371 a/n Yulian Purnama

Semoga menjadi pahala jariyah.

Trending