Belajar agama penting, namun mengurus rumah tangga, suami dan anak-anak juga tidak kalah penting bagi ibu rumah tangga. Lalu bagaimana solusinya? Mendatangkan pembantu atau ada solusi lain? Solusi dari dilema ini tentu bukan hal yang saklek harus begini atau harus begitu. Namun mari kita simak nasehat seorang ulama besar tentang masalah ini.

س: أيهما أفضل للمرأة المسلمة قيامها بواجب بيتها وزوجها أم تفرغها لطلب العلم وأن تجلب خادمة للقيامة بواجبات البيت . أفيدونا جزاكم الله خيرًا .

ج: نعم الواجب على المسلمة أن تتفقه في دينها بقدر ما تستطيع ولكن القيام بخدمة زوجها وطاعة زوجها وتربية أولادها واجب عظيم . فتجعل للتعلم فرصة يومية ولو كانت قليلة أو جلسة قليلة أو تجعل وقتًا للقراءة من كل يوم والبقية من الوقت تكون لأعمالها اليومية فهي لا تترك التفقه في دينها ولا تترك أعمالها وأولادها وتكلهم إلى الخادمة . تعتدل في هذا الأمر تجعل للتفقه وقتًا ولو قصيرًا وتجعل للأعمال البيتية وقتًا يكفيها

Pertanyaan:
Mana yang lebih utama bagi seorang wanita muslimah, menunaikan kewajibannya mengurus pekerjaan rumah dan mengurus suaminya? Ataukah menghabiskan waktunya menuntut ilmu agama dengan mendatangkan seorang pembantu rumah tangga untuk mengurus pekerjaan rumahnya. Mohon bimbingan anda, semoga Allah memberi anda ganjaran yang lebih baik.

Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan –hafizhahullah– menjawab:
Benar bahwa wajib bagi setiap wanita muslimah untuk serius belajar agama sesuai dengan kesanggupannya. Namun, melayani suami, mentaati suami dan mengurus anak-anak adalah kewajiban yang agung. Hendaknya ia setiap harinya menyempatkan diri belajar agama walau hanya sedikit, atau menyempatkan diri menghadiri pengajian walau sebentar. Atau juga ia dapat mengalokasikan waktu tertentu setiap harinya untuk membaca, lalu sisa waktunya untuk mengerjakan pekerjaan rumahnya. Dengan demikian ia tidak meninggalkan belajar agama dan tidak meninggalkan pekerjaan rumahnya, tidak meninggalkan anak-anaknya tanpa perlu menyerahkannya kepada pembantu rumah tangga.

Hendaknya ia menjaga keselarasan dalam masalah ini, antara waktu untuk belajar agama walau sedikit dengan waktu yang cukup untuk pekerjaan rumah tangga.

(Muntaqa Fatawa Shalih Al Fauzan, jilid 4, fatwa no.195)

Tambahan:

Senada dengan beliau, Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin juga membiarkan istrinya menyibukkan diri mengurus rumah, suami dan anak-anak, padahal istri beliau buta huruf. Syaikh baru mengajak istrinya untuk sibuk belajar agama ketika anak-anak sudah dewasa karena kesibukan di rumah berkurang. Bukan berarti Syaikh Al Utsaimin tidak mendidik dan tidak menasehati istrinya untuk belajar agama di sela-sela kesibukan mengurus rumah, namun beliau tidak memasukan istrinya pada ma’had atau program-program belajar yang intens kecuali setelah anak-anaknya dewasa. Simak kisahnya di http://www.shalihah.com/kisah/syaikh-ibnu-utsaimin-di-mata-sang-istri

Umroh Keluarga Bahagia Di Awal Ramadhan Bersama Ustadz Yulian Purnama

Program “Umroh Keluarga Bahagia” adalah program umroh yang dirancang untuk jamaah yang berumrah bersama keluarga beserta anak-anaknya. Kami siapkan acara-acara menarik selama perjalanan di tanah suci.Hotel sangat dekat dengan Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi, free kereta cepat Madinah-Makkah, bersama Batik Travel di bulan Februari 2026. Dibimbing oleh Ustadz Yulian Purnama –hafizhahullah

Paket 9 Hari, berangkat: 16 Februari 2026

📲 Tanya-tanya dulu juga boleh! 

8 responses to “Dilema Kaum Ibu, Belajar Atau Mengurus Rumah?”

  1. kalau menunggu anak sampai dewasa baru ibunya belajar agama, bukannya malah telat? kadung anaknya salah bimbingan donk?

    1. anda salah paham, perhatikan pertanyaannya menggunakan frase تفرغها لطلب العلم (menghabiskan waktu untuk menuntut ilmu), misalnya dengan mengikuti ma’had, majelis ta’lim yang intens, program-program belajar yang intens, atau kuliah di universitas.
      Adapun belajar agama yang wajib baginya itu harus tetap dilakukan walau hanya sedikit-demi-sedikit setiap harinya di rumah. Coba baca nasehat Syaikh Fauzan di atas secara utuh.
      Syaikh Al Utsaimin juga bukan berarti tidak mendidik istrinya di rumah. Hanya saja tidak memasukkannya ke universitas, ma’had atau program2 belajar yang intens.

  2. klo istri kerja kantoran gimana?

  3. Harus ada keseimbangan aktifitas seorang ibu. betul?

  4. Ass,salam kenal saya senang menemukan blog yang bertema dakwah,bahkan juga ada info blog konsultasi syariah,terima kasih sobat smua infonya.

Leave a reply to adi Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Fawaid Kangaswad adalah platform dakwah sunnah melalui website fawaidkangaswad.id dan beberapa kanal di media sosial seperti whatsapp, telegram, instagram dan twitter.

Fawaid Kangaswad juga mengelola Ma’had Fawaid Kangaswad, yaitu program belajar Islam berbasis kitab kuning karya para ulama Ahlussunnah, melalui media grup Whatsapp.

Fawaid Kangaswad juga menyebarkan buku-buku serta e-book bermanfaat secara gratis.

Dukung operasional kami melalui:

https://trakteer.id/kangaswad
(transfer bank, QRIS, OVO, Gopay, ShopeePay, Dana, LinkAja, dll)

Atau melalui:

Bank Mandiri 1370023156371 a/n Yulian Purnama

Semoga menjadi pahala jariyah.

Trending